Manfaat Kemerdekaan bagi Kesejahteraan Bangsa Indonesia
Pada masa penjajahan,
bangsa Indonesia tidak mendapat hak-haknya sebagai warga negara. Bangsa
Indonesia juga mengalami kesengsaraan. Setelah kemerdekaan diproklamasikan,
kehidupan bangsa Indonesia berangsur membaik. Bangsa Indonesia memulai
pembangunan dalam berbagai bidang.
1. Pendidikan
Pada
masa penjajahan, Pendidikan hanya memiliki golongan bangsawan. Selain itu,
hanya kaum laki-laki saja yang berhak memperoleh Pendidikan. Setelah
kemerdekaan, seluruh rakyat Indonesia berhak memperoleh Pendidikan yang layak.
Pria dan wanita memiliki hak yang sama untuk memperoleh Pendidikan. Mereka
dapat bersekolah dan memperoleh ilmu pengetahuan sebagai bekal masa depan.
Pendidikan yang layak bagi semua golongan merupaka salah satu tujuan bangsa
Indonesia. Hal tersebut tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinei keempat,
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Rakyat Indonesia berhak memperoleh pendidikan
Perekonomian
Sebelum merdeka, Sebagian besar rakyat Indonesia hidup dalam perekonomian yang sulit. Kebijakan para penjajah amat menyengsarakan rakyat. Bahkan, beberapa kebijakan seperti tanam paksa, kerja rodi, atau romusha menyebabkan kematian rakyat Indonesia. Setelah merdeka, perekonomian Indonesia berhasil dikuasi oleh negara. Pemerintah mulai memperbaiki perekonomian bangsa Indonesia. Rakyat Indonesia dibebaskan untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraannya. Hal ini sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea kedua, yaitu kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan Makmur.
Rakyat Indonesia berhak melakukan
kegiatan ekonomi
3. Sosial
Setelah
proklamasi kemerdekaan, setiap rakyat Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang
sama. Tidak ada lagi pengelompokan rakyat seperti paa masa penjajahan. Setiap suku
memiliki derajat yang sama. Keberagaman budaya pun mulai terlihat dan dilestarikan
sebagai kekayaan bangsa.
Menigkatkan
kesejateraan rakyat merupakan tanggung jawab pemerintah. Akan tetapi, sebagai
warga negara kita dapat ikut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar. Misalnya dengan membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi
pengangguran dan mendukung program pemerintah. Kesejahteraan juga dapat
terwujud jika warga hidup rukun. Kerukunan membuat rakyat dapat bekerja sama
dalam mencapai tujuan, yaitu meningkatkan kesejahteraan bersama.
pada
masa awal kemerdekaan, perekonomian Indonesia mengalami keterpurukan. Untuk mengatasi
masalah perekonomian, pemerintah menerapkan beberapa kebijakan sebagai berikut.
1.
Kebijakan Oeang
Republik Indonesia (ORI)
Oeang Republik Indonesia
adalah pemberlakuan mata uang Republik Indonesia sebagai alat tukar resmi. Pada
1 Oktober 1946, pemerintah mengeluarkan larangan menggunakan mata uang NICA dan
digantikan dengan penggunaan ORI sebagai alat pembayaran yang resmi di Indonesia.
Pada 25 Oktober 1946, diberlakukan kebijakan yang mengatur pertukaran uang
rupiah jepang.
2.
Konferensi Ekonomi
Pada tahun 1946,
Menteri Kemakmuran, Darmawan Mangunkusumo, mengundang para kepala daaerah di
Pulau Jawa untuk mengadakan Konferensi Ekonomi. Konferensi ini bertujuan memperoleh
kesepakatan dalam mengatasi permasalahan ekonomi yang mendesak. Pada 6 Mei 1946
diadakn konferensi Ekonomi II yang membahas permasalah program ekonomi pemerintah,
keuangan negara, ketenagakerjaan, kegiatan distribusi, dan pengendalian harga
barang.
3.
Pinjaman Nasional
Menteri keuangan
saat itu, Surachman, mengusulkan program pinjaman nasional yang diwujudkan
dengan pendirian Bank Tabungan Pos. tugas Bank Tabungan Pos adalah menyalurkan
pinjaman nasional untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Pemerintah
juga memberikan pinjaman berjangka melalui rumah gadai. Program ini bertujuan
untuk mengumpulkan dana bagi kepentingan perjuangan dan meningkatkan
kepercayaan rakyat kepada pemerintah Indonesia.
4.
Badan Perancang Ekonomi
(Planning Board)
Pada tahun 1947,
Menteri Kemakmuran, A.K. Gani mengusulkan pembentukan Badan Perancang Ekonomi. Badan
ini bertugas menyusun
rencana pembangunan ekonomi berjangka waktu 2-3 tahun yang kemudian disepakati
sebagai Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun. Program rencana ini meliputi
menasionalkan bangunan umum, perkebunan, dan industri menjadi milik megara
serta penyitaan perusahaan milik Jepang sebagai ganti rugi terhadap Indonesia.
5.
Rencana Kasimo
Menteri urusan Bahan Makanan I.J. Kasimo menyusun sebuah program yang
disebut Rencana Kasimo. Program ini merupakan rencana produksi berjangka waktu
3 tahun mengenai usaha swasembada pangan. Tujuan program ini adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan meningkatkan produksi pangan.
0 komentar:
Posting Komentar